Tampilkan postingan dengan label Obat Ibu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Obat Ibu. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 April 2013

Antibiotik


Ibu seberapa familiarkah ibu akan obat antibiotik dan seberapa seringkah ibu maupun keluarga diresepkan obat antibiotik? Jika ibu tidak tahu kapan ibu dan keluarga diresepkan obat golongan ini, sebaiknya mulai dari sekarang ibu memperhatikan setiap obat yang diresepkan oleh dokter ibu dan keluarga. Mengapa? Karena obat ini bukanlah obat yang bisa digunakan tanpa resep dokter, selain itu penggunaan obat ini akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh jika tidak digunakan dengan tepat.

Apa yang dimaksud dengan antibiotik dan bagaimana cara kerjanya pada tubuh kita? Mari kita pelajari bersama sehingga nantinya ibu dapat membantu memaksimalkan pengobatan yang menggunakan antibiotik. 

Bakteri merupakan organisme sel tunggal yang jika berhasil melewati sistem kekebalan tubuh kita dan berkembang dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dengan cara menghasilkan bahan kimia yang dapat merusak atau menonaktifkan satu atau beberapa bagian dari tubuh kita misalnya.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri biasanya menyebabkan peradangan pada bagian yang diserang, sehingga si penderita akan merasakan sakit yang bisa menyebabkan demam. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri biasanya didiagnosa dengan bantuan hasil laboratorium yang menunjukkan meningkatnya jumlah sel darah putih atau leukosit.

Pada kondisi yang disebabkan oleh bakteri, dibutuhkan bantuan antibiotik untuk membantu menyembuhkan peradangan ini. Mengapa? Karena antibiotik adalah obat yang bekerja untuk melawan bakteri yang berada dan berkembang dalam tubuh kita. Cara kerja antibiotik terhadap bakteri bisa dibedakan dengan dua cara yaitu bakterisida dan bakteriostatik. Antibiotik yang bekerja secara bakterisida bekerja menyerang bakteri sehingga bakteri akan 'terbunuh', sementara antibiotik bakteriostatik hanya menghambat pertumbuhan sang bakteri. 

Penggunaan antibiotik harus sesuai petunjuk dokter dan pastikan ibu tau akan diberi antibiotik sebelum diresepkan. Jika si penderita memiliki reaksi alergi terhadap antibiotik, ibu harus ingat antibiotiok jenis apa yang membuat alergi, dan jika si penderita sudah dewasa anjurkan dia untuk mengingat obat antibiotik yang menyebabkan alergi, karena informasi ini sangatlah penting dalam keadaan darurat.  Selain itu selalu perhatikan bahwa antibiotik yang ibu dan keluarga konsumsi diminum sampai habis, karena antibiotik yang diminum tidak sampai habis bisa mempengaruhi kekebalan tubuh si penderita. Hal ini disebabkan karena bakteri yang ingin dibunuh oleh antibiotik tidak menjadi mati tetapi hanya 'pingsan' dan penyakit terlihat sudah sembuh padahal tidak. Dan ketika si penderita suatu waktu mengalami penyakit yang serupa, maka pengobatan dengan jenis antibiotik yang sama tidak akan mampu untuk membunuh bakteri yang sama dengan dosis yang sama.

Selain itu, banyak terjadi kesalahan pada peresepan maupun penggunaan antibiotik, karena antibiotik bukanlah bukanlah obat serba bisa. Obat ini hanya digunakan untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jadi hanya mampu membunuh kuman alias bakteri. Jadi jika ibu maupun keluarga menderita suatu penyakit yang TIDAK disebabkan oleh infeksi bakteri, sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi antibiotik.

Di dalam pengobatan yang menggunakan antibiotik, kerap kali terjadi kegagalan terapi. Kegagalan terapi ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor yang salah satunya sudah saya sebutkan diatas tadi, yaitu penggunaan antibiotik yang tidak sampai tuntas. Selain itu kegagalan bisa juga disebabkan oleh kurangnya dosis yang diberikan. Karena penggunaan obat antibiotik tergantung dari tempat infeksinya walaupun kuman penyebabnya sama. Kesalahan dalam menetapkan etiologi juga merupakan salah satu faktor penyebab gagalnya pengobatan. Karena TIDAK SEMUA demam disebabkan oleh kuman atau bakteri. Peningkatan suhu badan bisa juga terjadi karena virus, jamur, parasit, reaksi obat dan lain-lain.

Setelah mengetahui apa dan bagaimana antibiotik itu, tentunya akan membuat ibu sedikit awas bukan? Jadi mari mulai dari sekarang pastikan antibiotik digunakan dengan tepat dan wajar.

Selasa, 05 Maret 2013

Hubungan Metformin dan Kesuburan

Dewasa ini banyak dokter yang meresepkan obat yang sebenarnya tidak dikhususkan untuk suatu penyakit tapi ternyata pada prakteknya dapat membantu menyembuhkan penyakit tersebut. Biasanya dokter menggunakan efek samping suatu obat sebagai pengobatan untuk penyakit yang tidak dikhususkan pada penyakit yang spesifik, misalnya obat maag yang diresepkan untuk proses mempermudah proses persalinan.



Kali ini kita akan membahas mengenai obat metformin yaitu suatu kandungan obat yang biasanya mengalami banyak kegagalan karena ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat yang diresepkan dokter dan obat ini tidak jarang diresepkan oleh dokter kandungan atau Spog.

Sejak ditemukan pada tahun 1950an sampai sekarang, Metformin digunakan sebagai salah satu obat untuk pasien penderita diabetes tipe 2. Penggunaan metformin bertujuan agar tubuh dapat menghasilkan insulin sehingga kadar gula darah tetap normal.

Biasanya metformin dianjurkan untuk wanita yang memiliki indeks masa tubuh diatas 25, namun ada juga wanita yang memiliki bobot normal diberi terapi metformin karena memiliki masalah dengan resistensi insulin.

Mengapa metformin diresepkan untuk kasus infertilitas?

Diabetes tipe 2 dan sindrom ovarium polikistik sering dikaitkan dengan obesitas [Sumber: babyMed]. Sekitar 80 persen pasien diabetes tipe 2 biasanya memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, dan lebih dari 50% wanita dengan PCOS ada dalam kategori tersebut. Dalam kondisi seperti ini, akan jauh lebih sulit  untuk tubuh menjaga kadar gula darah normal. Dan jika kadar gula darah tidak normal, maka bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi.

Hubungan antara metformin dan infertilitas ada pada masalah kadar  insulin dimana wanita infertilitas karena PCOS (polycystic ovarian syndrome) biasanya mengalami resistensi insulin, dan karena masalah inilah, maka metformin diperlukan.

Selain itu kadar gula darah dan insulin yang normal bisa membantu mengurangi kista. Ketika kista sudah disembuhkan maka siklus menstruasi bisa kembali normal dan kondisi inilah yang bisa membantu untuk terjadinya kehamilan.

Apakah benar metformin dapat mengurangi keadaan tidak terjadinya ovulasi?

Ovulasi bukan hanya sebuah proses pelepasan sel telur oleh ovarium, tetapi hal ini ditandai dengan pelepasan sel telur yang matang. Sel telur yang belum matang merupakan penyebab siklus anovulation yang merupakan tanda infertilitas [sumber: Hernandez-Rey]
 
Penyebab anovulasi biasanya berawal dari hipotalamus dimana terjadi kesalahan pada onset awal menopause [Sumber: Stanford]. Sindrom ovarium polikistik adalah salah satu potensi penyebab terjadinya kesalahan ini. Seorang wanita yang didiagnosis dengan PCOS dapat diberikan berbagai pengobatan oleh dokter. Metformin adalah salah satu obat tersebut. Clomid mungkin diresepkan bersama dengan Metformin untuk mengobati PCOS. Setelah insulin mencapai level normal dan haid terjadi secara berkala, maka kasus anovulation dapat diringankan.

Obat kesuburan yang bersifat menstimulasi indung telur, telah menyebabkan peningkatan kelahiran kembar. Namun Metformin bukan termasuk obat dalam kategori obat yang mengontrol stimulasi ovarium (COH). Karena tujuannya metformin adalah untuk memulihkan produksi insulin ke tingkat normal dan mengobati PCOS, sehingga metformin tidak bisa dikaitkan dengan peningkatan kehamilan kembar, kembar tiga, dan kelahiran lain dari lebih dari satu anak. Fakta ini membuat Metformin berbeda dari kebanyakan obat kesuburan.

Mengetahui bagaimana Metformin bekerja dan efek apa yang ditimbulkannya bagi program kehamilan tentu membuat anda kembali bersemangat untuk meminum obat ini bukan bu? Jadi mari patuhi aturan resep dokter, dan dapatkan impian ibu sekarang.




 

Kamis, 14 Februari 2013

Pil KB/kontrasepsi oral


Banyak cara untuk menghindari terjadinya kehamilan pada dasawarsa sekarang ini. Biasanya masing2 wanita memiliki alasan tersendiri dalam memilih jenis alat penunda kehamilannya, hal ini tergantung pada kondisi wanita itu sendiri, kenyamanan dan keadaan ekonomi yang mendukung.

Kali ini saya ingin membahas tentang pil KB dan cara kerja pil KB bagi wanita yang ingin menunda atau menghindari kehamilan.

Kontrasepsi oral atau yang biasa dikenal dengan pil KB, merupakan sebuah keajaiban kimia modern. Obat ini merupakan obat pengendali kehamilan yang paling populer di Amerika Serikat. Lebih dari 11 juta perempuan melaporkan menggunakannya pada tahun 2002 [Sumber: CDC]. Saat ini penggunaan pil kontrasepsi sudah dapat diterima oleh banyak kalangan karena selain terjangkau obat ini juga dapat diandalkan. Namun demikian adalah wajar jika penggunaan pil ini harus dibatasi, mengingat terjadinya penggunaan yang salah dari obat ini.

Penggunaan pil ini cukup mudah, hanya dengan meminum satu pil KB pada waktu yang sama setiap hari selama 21 hari. Kemudian dilanjutkan dengan pil plasebo ( biasanya memiliki warna yang berbeda dengan pil KB) hal ini dimaksudkan untuk menjaga rutinitas konsumsi obat setiap hari) atau anda dapat memilih untuk tidak meminum plasebo selama tujuh hari masa haid. 

Kekurangan dari kontrasepsi oral adalah, masih bisa terjadi kehamilan selama memengkonsumsi obat ini dan beberapa wanita merasakan efek samping yang sangat tidak menyenangkan sehingga mereka harus beralih di antara berbagai jenis pil atau berhenti minum sama sekali.

Berikut adalah cara kerja pil kontrasepsi yang bisa kita pelajari bersama.

Pil KB memiliki efek untuk menghindari terjadinya kehamilan dengan cara mengontrol siklus menstruasi lewat perubahan kadar hormon di dalam tubuh. 

Pertama, mari kita lihat siklus menstruasi. Meskipun lamanya siklus dapat bervariasi antara wanita yang satu dengan yang lain, siklus menstruasi umumnya 28 hari dan mengikuti beberapa tahap dasar yang semua dipicu oleh pelepasan hormon yang berbeda.

Pertama, kelenjar pituitari mengirimkan follicle stimulating hormone (FSH). Seperti namanya, FSH merangsang folikel untuk tumbuh. Folikel ini berfungsi melepaskan hormon estrogen, yang memicu reaksi berantai. Estrogen memicu pituitary gland untuk mengeluarkan gonadotropin releasing hormon (GnRH), yang pada gilirannya memicu peningkatan sekresi hormon luteinizing (LH). Umumnya, salah satu folikel ovarium mendominasi yang lain dalam ukuran dan pertumbuhan. Estrogen dan LH terus meningkat, yang mendorong rahim untuk membentuk endometrium, yaitu lapisan rahim yang menebal, sehingga menyebabkan perubahan dalam  mucus vagina yang nantinya membuat lingkungan yang lebih baik untuk sperma berkembang.

Meningkatnya kadar LH menyebabkan pematangan folikel di ovum, sementara folikel yang telah tua akan meluruh. Telur akan dikeluarkan dari indung telur (proses ini disebut ovulasi) dan memasuki tuba falopi. Jika  tidak terjadi pembuahan, maka telur akan meluruh. Tapi jika dibuahi, maka telur yang dibuahi di tuba falopi ini akan bergerak ke bawah ke dalam rahim dan bertumbuh di endometrium. Setelah telur dilepaskan, sebuah struktur di ovarium dikenal sebagai korpus luteum akan menghasilkan hormon progesteron dan estrogen. Hormon ini membantu endometrium layak untuk didiami oleh telur dan membantu perkembangan telur di dalam rahim.

Jika diatas kita sudah membahas tentang proses yang terjadi di dalam siklus menstruasi, maka kini kita lihat proses apa yang dilakukan oleh kontrasepsi oral.

 photo banner-liburan-160x600.gifHormon yang ada dalam pil, yaitu progestin (bentuk sintetis progesteron) dan estrogen akan mengurangi pelepasan GnRH, dan melepas FSH dan LH. Peristiwa ini membatasi folikel untuk bertumbuh, dan akhirnya telur yang matang akan terlepas dari indung telur. Jadi hormon sintetis ini membuat ovarium berpikir bahwa  telur telah dikeluarkan. Endometrium dalam rahim masih terus berkembang yang akhirnya akan dilepaskan, hal ini disebut periode 'withdrawal' yaitu reaksi tubuh untuk kembali ke siklus hormon normal. Korpus luteum tidak bisa tumbuh kecuali indung telur telah mengeluarkan sel telur. Progestin  juga membuat sperma sulit untuk masuk tuba falopi karena adanya lendir tebal pada vagina.

Sebenarnya pil KB tidak benar-benar berhenti mengeluarkan GnRH atau hormon lain, terbukti dengan terjadinya kehamilan pada beberapa wanita yang juga mengkonsumsi pil ini. Biasanya hal ini terjadi karena mereka tidak meminum pil pada waktu yang sama setiap hari atau tidak meminumnya setiap hari. Secara umum, pil harus diambil secara konsisten dan teratur untuk mempertahankan keseimbangan hormon yang benar.  Selain itu ada sejumlah kecil perempuan, dimana hormon mereka sendiri tidak bisa menerima hormon sintetis yang ada dalam pil sehingga masih bisa terjadi kehamilan. Di antara wanita yang mengkonsumsi obat ini dengan benar, biasanya memiliki tingkat kegagalan pil 0,3 persen [Sumber:  teknologi kontrasepsi].

Ada tiga jenis pil kontrasepsi oral yaitu dalam bentuk kombinasi, hanya progestin dan sediaan extended-release. Pil kombinasi salah satu yang paling sering digunakan, tetapi pil yang hanya mengandung progestin bisa menjadi pilihan yang lebih baik untuk beberapa wanita yang sedang menyusui, misalnya, karena tidak bisa minum pil yang mengandung estrogen yang bisa mempengaruhi pasokan susu mereka.

Pil yang mengandung progestin saja biasanya mencegah kehamilan dalam dua cara yaitu membuat endometrium terlalu tipis untuk menerima telur yang dibuahi dan membuat  lendir vagina terlalu tebal sehingga sulit bagi sperma untuk mencapai sel telur. Inilah kekurangan dari kontrasepsi oral progestin jika dibanding dengan yang kombinasi, dan wanita yang meminum obat ini lebih cenderung mengalami bercak. Kandungan keseluruhan obat kontrasepsi ini adalah progestin tanpa adanya placebo.

Sementara pil kombinasi terdiri dari tiga subtipe utama :
  • Pil Monophasic memiliki jumlah hormon yang sama di seluruh 21 pil. Pil ini paling sering diresepkan karena sangat sederhana dalam penggunaan--memiliki warna yang sama, dan jika anda lupa meminumnya satu hari saja, anda dapat meminum double dosis pada hari berikutnya. 
  • Pil Biphasic, sebagai pengganti bagi obat yang memiliki dua kadar hormon yang berbeda dan memiliki kadar hormon lebih rendah secara keseluruhan.
  • Triphasic pil pengganti untuk obat yang memiliki tiga kadar hormon yang berbeda.
Keseluruhan tipe kombinasi ini terdiri dari 21 pil yang mengandung estrogen sintesis yaitu ethinyl estradiol, tapi bervariasi dalam jenis progestin yang mereka gunakan. Perbedaan yang mendasar adalah pada beberapa wanita mengalami efek samping yang tidak menyenangkan ketika mengkonsumsi pil monophasic tapi tidak pada pil biphasic atau triphasic. 

Jenis pil lain adalah yang ada dalam bentuk extended-release yaitu sebuah pil yang pelepasan zat aktifnya dalam tubuh diperpanjang sehingga bisa mengurangi resiko lupa minum obat atau bosan.

Peresepan jenis pil ini biasanya sangat berguna untuk wanita yang menderita sakit setiap datang bulan. Pil ini  lebih efektif daripada pil kombinasi dan lebih baik dalam mengobati beberapa gangguan seperti kista jinak, endometriosis, dan PMDD.

Selain mencegah kehamilan, pil KB dapat menyebabkan berbagai macam efek samping yang bisa bersifat positif atau negatif. Efek samping yang paling umum adalah timbulnya perdarahan atau bercak yang timbul selama aktif mengkonsumsi pil KB. Hal ini terjadi karena adanya perubahan tingkat hormon, dimana tubuh perempuan kebanyakan menyesuaikan diri setelah beberapa bulan mengkonsumsi pil ini. Efek samping lain yang umum terjadi ada juga sakit kepala, mual, payudara nyeri, jerawat, penurunan libido, depresi dan berat badan turun. Kebanyakan gejala ini terjadi karena kandungan estrogen dalam pil. Keadaan ini bisa saja menghilang setelah beberapa waktu mengkonsumsi pil KB, tetapi jika mereka terus saja mengalami efek samping, sangat perlu bagi anda untuk beralih ke formulasi yang berbeda.

Beberapa resiko yang lebih serius meskipun jarang terjadi adalah tekanan darah tinggi, penggumpalan darah, stroke, serangan jantung, tumor hati dan batu empedu. Seorang wanita akan lebih beresiko untuk mengalami efek samping jika memiliki kondisi seperti : kelebihan berat badan, berusia lebih dari 35 tahun, merokok, memiliki diabetes atau sudah memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi.

Setelah mengetahui jenis, cara kerja dan efek samping di akibatkan mengkonsumsi obat ini, apakah yang anda putuskan?






Jumat, 28 September 2012

Antiemetik

Aduh kapan ya penderitaan ini akan berakhir? Mual muntah ga berhenti-henti plus kepala cenat-cenut bikin badan makin lemes aja. 

Bete ga sih bun, di saat-saat bahagia menerima kabar kehamilan dan ingin menikmati ada jiwa lain di tubuh kita, eh malah kita harus menikmati 'penderitaan' seperti ini. Kalau mual muntahnya masih bisa terima asupan makanan mungkin ga terlalu parah ya bun, tapi gimana dengan bunda yang harus dirawat karena ga bisa makan sama sekali. Kasian mbuanget ya bun.. :(

Syukurlah para dokter masih merasa kasian dengan nasib bunda yang mengalami hal ini, sehingga mereka dengan senang hati meresepkan obat antiemetik yang berefek mengurangi rasa mual dan muntah. 

Apa sih antiemetik itu dan bagaimana cara kerjanya pada tubuh kita? 

Antiemetik  atau yang biasa lebih dikenal dengan antimuntah adalah sediaan obat yang berfungsi mengurangi atau mengatasi keinginan muntah. Antiemetik itu sendiri terdiri dari beberapa golongan obat yaitu :

Antagonis reseptor 5-HT3, obat yang bekerja pada sistem saraf pusat dan saluran pencernaan. 
Obat yang masuk golongan ini adalah dolasetron, granisetron, ondansetron, tropisetron dan palonosetron

Antagonis dopamin, obat yang bekerja pada otak dan digunakan untuk mengatasi mual muntah akibat penyakit neoplasma, obat sitotoksik dan anastesi umum.
Obat yang masuk golongan ini adalah domperidon, droperidol, haloperidol, klorpromazin, prometazin, proklorperazin, metoklopramid dan alizaprid.

Antihistamin, efektif pada keadaan mabuk kendaraan dan mabuk akibat kehamilan. Yang termasuk ke dalam golongan obat ini adalah siklizin, difenhidramin, dimenhidrinat, meklizin, prometazin dan hidroksizin.

Kanabinoid, berguna pada kondisi kakeksia, mual sitotoksik dan kondisi mual yang tidak mempan dengan obat dari golongan lain. Yang termasuk kedalam golongan ini adalah ganja, dronabinol, dan sativex. Obat dari golongan ini jarang diresepkan dokter kecuali untuk indikasi yang berat.

Benzodiazepin, obat yang masuk golongan psikotropika ini sangat jarang diresepkan untuk indikasi mual muntah. Yang termasuk golongan obat ini adalah midazolam dan lorazepam

Mengetahui beberapa jenis golongan antiemetik jelasnya tidak membuat para bunda tau nama-nama obat keluaran dari pabrik tentunya ya. Nah berikut ini adalah nama-nama obat yang sering diresepkan dokter  dan kandungan obat yang di dalamnya.

Anvomer B6 mengandung pyrathiazine chlorotheophyllinate dan vit B6(pyridoxine).
Mediamer B6 mengandung pyrathiazine theoclat dan vit B6
Pregvomit mengandung pyrathiazine theoclat dan vit B6
Provomer mengandung pyrathiazine theoclate, pyridoxine HCl
Pyramer mengandung parathiazine theoclate dan vit B6
Vomil mengandung pyrathiazine theoclate, vit B6

Koq kandungan obatnya sama ya bun..??? Yah itu adalah obat2 yang paling sering diresepkan dokter bagi ibu hamil jika dilihat dari segi keamanannya. Jika bunda menerima obat dengan kandungan yang berbeda, mungkin karena kondisi bunda yang hiper emetik sehingga memerlukan obat tersebut.

Ok deh bun, selesai info tentang obat anti muntahnya, sampai ketemu lagi di info berikutnya.

Salam sehat ya buunn.. :)




Rabu, 26 September 2012

Obat penambah darah

Kita mengenal beberapa obat penambah darah yang banyak beredar di pasaran bebas, namun terkadang dokter meresepkan obat yang tidak pernah melakukan advertising di media. Untuk itu perlu bunda mengetahui obat apa saja yang masuk ke dalam obat penambah darah.

Sebelum mengetahui nama masing2 obat yang diberi oleh pabriknya, ada baiknya bunda mengetahui lebih dulu fungsi dan kandungan apa yang ada di dalam obat tersebut.

Obat penambah darah biasa disebut hematinik berfungsi dalam pembentukan sel-sel darah merah. Proses pembentukan sel darah merah ini sendiri membutuhkan zat besi, asam folat  dan B12. Itu sebabnya, setiap obat yang berfungsi sebagai penambah darah akan mengandung sediaan zat besi atau biasa di tulis Fe atau ferro, vitamin B9 atau asam folat atau folic acid,  vitamin B12 atau cobalamin. 

Jadi bun, kalau bunda melihat di kemasan obat ada tulisan bahan-bahan tersebut, itu berarti obat penambah darah ya.. Jika ada tambahan dalam obat itu, biasanya merupakan kelebihan dari masing2 obat.

Di bawah ini saya informasikan beberapa obat yang berfungsi sebagai obat penambah darah, obat-obat ini saya masukkan dalam artikel saya karena ada dalam buku panduan saya ya bun, kalau obat bunda tidak ada disini bukan berarti obat bunda tidak bagus, tapi karena saya juga tidak mau menulis semua nama obat. Maklum bun, pegal juga kan, ga ada pesen sponsor sihh.. :)

1. Adfer, kandungan tambahan Mangan sulfat, cupri sulfate, vit C.
2. Befozi, kandungan tambahan Zink (Zn) atau seng
3. Biosanbe kandungan tambahan mangan sulfat, vit C atau ascorbic acid atau asam askorbat, sorbitol
4. Elovess kandungan tambahan Vit B6, Vit B1, cod liver oil
5. Ferofort kandungan tambahan vit C, Vit B1, B2, B6, lysine
6. Hemobion kandungan tambahan Calcium carbonate, cholecalciferol, Vit C
7. Inbion kandungan tambahan mangan sulfate, copper sulfate, Vit C, sorbitol
8. Natabion kandungan tambahan calcium carbonate, Vit C, cholecalciferol
9. Sangofer kandungan tambahan manganese sulfate, copper sulfate, vit C


Nah, begitulah kira2 informasi obat penambah darah yang bisa saya tuliskan disini. Sisanya, bunda bisa  liat sendiri di list kandungan obat bunda ya..

Salam sehat buunn..